Cerdas Memilih Beras
13 April 2018
Tak hanya dijual dalam berbagai macam merek, beras-beras lokal yang beredar di pasaran pun memiliki varietas yang berbeda-beda. Perbedaan ini mempengaruhi tekstur dan cita rasa nasi yang dihasilkan.
Beras Pandanwangi
Jenis beras ini merupakan unggulan dari kota Cianjur, Jawa Barat. Aromanya yang mirip wangi pandan membuat beras ini dikenal dengan nama Pandanwangi. Dengan keunggulannya yang harum dan tekstur yang pulen, beras ini dijual dengan harga relatif tinggi. Tak heran jika banyak oknum yang memalsukan beras ini dengan menambahkan zat pemberi aroma pandan sintetik sehingga dapat dijual dengan harga tinggi.
Ciri-ciri: butiran berasnya cenderung bulat, warnanya putih agak bening.
Beras Rojolele
Meski tidak mengeluarkan aroma pandan seperti pada beras Pandanwangi, jenis beras ini juga merupakan beras unggulan dengan harga yang relatif tinggi karena tekstur nasi yang dihasilkan lembut dan pulen. Nama Rojolele merupakan sebutan yang umum di daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur. Sedangkan di daerah Jawa Barat dan beberapa daerah lain, beras ini dikenal dengan nama beras Muncul.
Ciri-ciri: Butiran berasnya cenderung bulat dan memiliki sedikit bagian yang berwarna putih susu.
Beras Mentik Wangi
Termasuk kategori beras premium yang dijual dengan harga tinggi. Biasanya dibudidayakan secara organik. Jenis beras mentik memiliki tekstur yang sangat pulen, empuk dan enak. Seperti namanya, mentik wangi akan memberikan aroma harum saat ditanak.
Ciri-ciri: Butiran beras bulat panjang, warnanya putih agak kusam.
Beras Mentik Susu
Sama seperti varietas mentik wangi, beras mentik susu juga termasuk beras premium dan dibudidayakan secara organik. Nasi dari beras mentik susu sangat pulen, empuk dan lengket, sehingga beras ini disebut-sebut sebagai beras Jepangnya Indonesia.
Ciri-ciri: Beras mentik susu bentuk butiran berasnya lebih pendek dan lebih bulat dari mentik wangi. Warnanya putih susu, seperti warna beras ketan, tetapi butirannya tidak sepanjang beras ketan.
Beras Setra Ramos (IR 64)
Jenis beras ini paling umum dikonsumsi masyarakat karena harganya yang relatif terjangkau. Saat berasnya masih baru, tekstur nasi yang dihasilkan adalah pulen, namun jika beras ini sudah berumur lebih dari 3 bulan maka setelah matang nasinya akan mudah basi dan teksturnya menjadi pera.
Ciri-ciri: Butiran beras jenis agak panjang/lonjong dan tidak bulat.
Beras IR 42
Saat dimasak akan menghasilkan nasi yang pera, sedikit keras dan kering. Oleh karena itu jenis beras ini sangat cocok digunakan untuk membuat nasi goreng atau nasi uduk. Para pembuat ketupat atau lontong juga banyak yang menggunakan beras IR 42. Meski demikian, jenis beras ini harganya lebih tinggi dari beras Setra Ramos karena ternyata produksi IR 42 lebih sedikit daripada produksi Setra Ramos.
Ciri-ciri: Beras ini bentuk butirannya panjang, mirip beras IR 64, namun ukurannya lebih kecil.
Tip Memilih Beras
Beras yang umurnya sudah terlalu lama akan memiliki kualitas yang menurun. Hal ini akan membuat nasi yang dihasilkan jadi mudah basi dan rasanya yang kurang enak. Berikut beberapa ciri-ciri beras lama yang sebaiknya dihindari:
- Berbau apek.
- Banyak terdapat guratan atau garis memanjang pada butiran beras.
- Banyak serbuk yang menempel pada butiran beras.
- Beras berkutu. Tetapi perlu diketahui bahwa beras baru bisa saja berkutu akibat tertular.