Cara Tepat Menyimpan Sayur & Buah

Cara Tepat Menyimpan Sayur & Buah

Kehadiran sayur dan buah dalam pola makan sehari-hari tak kalah penting dibandingkan daging sapi, ayam, tempe atau tahu. Nutrisi dalam sayur dan buah umumnya adalah vitamin dan mineral yang hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil (disebut mikronutrien) tetapi memiliki peranan vital untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh.

Menurut sebuah sumber ilmiah, kandungan gizi dalam buah dan sayur pertama kali dicermati pada abad ke-17 di Inggris. Salah satu pemicunya adalah karena kemampuan jeruk menyembuhkan penyakit radang perut yang diderita oleh para angkatan laut Inggris. Penyakit tersebut diketahui terjadi akibat kekurangan vitamin C.

Kini, seiring dengan kesadaran masyarakat yang sudah cukup tinggi, buah dan sayur selalu masuk dalam daftar belanja. Saat melihat tumpukan warna-warni buah dan sayur di pasar atau supermarket, tentu banyak yang tergiur untuk memborong. Tanpa sadar, aneka buah dan sayur pun bertumpuk di keranjang belanja. Jika tidak disimpan dengan cara yang tepat, buah dan sayur yang bertumpuk itu akan sangat mudah layu dan rusak. Buah dan sayur yang sudah tidak segar, selain penampilannya sudah kurang menarik, kandungan nutrisinya pun sudah berkurang.

Untuk menjaga kesegaran buah dan sayur yang paling tepat adalah disimpan di lemari pendingin. Tapi ingat, tidak semua buah dan sayur dapat diperlakukan sama. Tidak semuanya cocok untuk disimpan dalam suhu dingin.

  1. Simpan di suhu yang tepat
    Ada sayur dan buah yang harus disimpan di suhu dingin, ada yang justru harus di suhu ruang. Misalnya buah pisang yang justru tidak boleh disimpan di dalam lemari pendingin karena justru akan membuat kulit pisang menjadi kehitaman dan menjadi cepat busuk. Cukup simpan pisang dengan cara digantung atau di wadah buah di suhu ruang. Selain buah pisang, contoh lainnya adalah buah alpukat. Alpukat jika belum terlalu matang, tidak perlu disimpan dalam kulkas, simpan saja di suhu ruang karena proses pematangan justru akan terhambat di suhu dingin.
  2. Simpan dalam keadaan kering
    Sebelum dimasukkan ke dalam kulkas, pastikan buah dan sayur dalam kondisi kering. Jika basah, khususnya sayuran daun, akan jadi mudah busuk. Misal, daun bawang dan seledri yang dibeli dari pasar tradisional biasanya masih agak kotor, sebelum disimpan Anda boleh mencucinya dulu. Namun, pastikan sebelum dibungkus kertas dan disimpan dalam kulkas, daun bawang dan seledri sudah benar-benar kering.
  3. Tidak semua bisa dicuci sebelum disimpan
    Sayuran berdaun seperti bayam, kangkung, dan sawi, tidak perlu dicuci sebelum dibungkus dan disimpan. Tomat, lemon, atau jeruk nipis, boleh dicuci dulu. Namun, jangan mencuci jamur sebelum disimpan karena justru akan membuat jamur busuk.
  4. Bungkus dengan kertas
    Sayur-sayuran yang akan disimpan dalam kulkas harus dibungkus dalam kertas, bukan dalam plastik. Meskipun sudah dipetik dari pohonnya, sebenarnya buah dan sayur masih bernafas. Pembungkus kertas akan menyerap uap air hasil pernafasan buah dan sayur, sedangkan jika disimpan dalam plastik, uap air malah akan berada di dalam plastik dan membuat sayuran menjadi busuk karena basah. Untuk memastikan kertas tidak cepat sobek, setelah dibungkus kertas, boleh dimasukkan ke dalam plastik.
  5. Simpan buah potong dalam wadah tertutup
    Semangka dan melon, sebelum dipotong akan lebih baik disimpan di suhu ruang. Menurut penelitian, di suhu ruang antioksidan dalam semangka dan melon akan tetap terjaga. Namun, setelah dipotong-potong, semangka dan melon harus disimpan dalam kulkas. Masukkan dalam wadah tertutup. Jangan membiarkan potongan buah dimasukkan ke kulkas dalam mangkuk tanpa bertutup karena buah akan menjadi kering dan kisut. 
Masak Apa Ya?

Halo, Masak Lovers! Masak apa ya hari ini? Agar tidak bingung pilih menu untuk suami atau si kecil, temukan resep masakannya di sini dan berikan kejutan lezat di setiap harinya.