Belajar Membuat Roti

Belajar Membuat Roti

Banyak orang yang enggan membuat roti karena dianggap sulit, padahal belum pernah membuatnya. Sesungguhnya membuat roti tidaklah sesulit yang dibayangkan orang, bahan-bahannya pun sangat sederhana. Jangan ragu lagi untuk membuat roti, apalagi setelah berbekal pengetahuan dasar berikut ini.

  1. Bahan
    • Tepung terigu: Gunakan tepung terigu jenis protein tinggi karena menghasilkan gluten yang banyak sehingga tekstur roti yang dihasilkan jadi bagus. Untuk hasil roti yang lebih empuk, tepung protein tinggi dicampur dengan tepung terigu protein sedang, namun tetap perbandingan tepung terigu protein tinggi harus lebih banyak.
    • Ragi: Mikroba jenis yeast (kamir) yang berperan dalam proses fermentasi adonan roti. Diperlukan untuk menghasilkan adonan roti yang mengembang, empuk dan lentur. Ada beberapa jenis ragi. Jenis ragi instan paling umum dipakai untuk membuat roti karena cara pakainya bisa langsung dicampurkan dengan tepung. Saat membeli ragi perhatikan tanggal kadaluwarsanya dan pastikan kemasan masih baik. Kualitas ragi akan sangat mempengaruhi hasil jadi roti.
    • Gula: Selain memberi rasa manis dan memberi warna cokelat keemasan, gula juga berfungsi sebagai ‘makanan’ untuk ragi agar dapat mengembangkan volume roti lebih cepat dan optimal.
    • Cairan: Dapat berupa air, susu cair atau krim kental. Penggunaan krim kental akan membuat roti terasa lebih lezat dan lembut. Ada resep yang menggunakan cairan suhu biasa, air es atau air hangat. Suhu adonan akan mempengaruhi kerja ragi. Ragi akan bekerja aktif pada suhu hangat. Penggunaan air es untuk mendinginkan adonan yang biasanya menjadi hangat saat diuleni, terutama bila menggunakan mikser. Jika adonan tidak panas, cukup gunakan air hangat untuk mengaktifkan ragi. Hati-hati, air yang terlalu panas justru akan mematikan ragi.
    • Telur: Peranannya selain menambah cita rasa jadi lebih lezat, juga untuk melembutkan roti. Untuk roti bertekstur kenyal, gunakan putih telur saja, sedangkan untuk hasil yang lembut, lebih banyak memakai kuning telur.
    • Lemak: Margarin atau mentega juga berperan dalam menghasilkan tekstur roti yang lembut. Untuk mendapatkan cita rasa yang lebih milky, gunakan mentega.
  2. Pencampuran Bahan dan Pengembangan
    • Masukkan garam pada saat terakhir, bersamaan dengan mentega, setelah adonan setengah kalis. Bila garam masuk diawal dan bertemu dengan ragi, dan membuat ragi tidak dapat bekerja maksimal.
    • Tuang bahan cair sedikit demi sedikit. Bila dirasa adonan sudah cukup lembik, tidak perlu memakai semua cairan dalam takaran resep. Suhu udara akan berpengaruh, sehingga bisa berbeda-beda kondisi saat pengadonan.
    • Uleni adonan pada permukaan datar dengan cara seperti mengucek pakaian. Uleni hingga kalis betul. Tandanya, adonan tidak lengket di tangan, mulus, lembut dan saat ditarik terlihat tipis transparan.
    • Jangan biarkan adonan mengembang terlalu lama, karena akan membuat hasil jadi roti yang cita rasanya mirip tapai, akibat fermentasi ragi yang berlebihan.
    • Letakkan adonan yang akan dikembangkan di dalam oven yang tidak menyala. Pada bagian bawah dalam oven, letakkan air panas dalam wadah. Hal ini akan mempercepat proses pengembangan, karena adonan membutuhkan suhu yang lembap dan hangat.
    • Saat membagi adonan untuk dibentuk, jangan tarik atau sobek adonan, namun gunakan pisau atau alat khusus pemotong adonan. Tujuannya agar serat roti tetap bagus.
    • Saat pembentukan, pastikan permukaan adonan mulus, supaya hasil akhirnya juga mulus dan bagus.
  3. Penyelesaian
    • Panggang dalam oven jangan terlalu lama, karena selain gosong juga akan menjadi kering. Semakin besar ukuran roti semakin lama proses pemanggangan. 
    • Setelah matang, biarkan sebentar dalam loyang, lalu keluarkan hingga suhu ruang. Segera simpan dalam wadah tertutup agar roti tetap lembut dan empuk.
Masak Apa Ya?

Halo, Masak Lovers! Masak apa ya hari ini? Agar tidak bingung pilih menu untuk suami atau si kecil, temukan resep masakannya di sini dan berikan kejutan lezat di setiap harinya.