Tips Menyimpan & Mengolah Telur

Tips Menyimpan & Mengolah Telur

Agar tidak salah dalam membersihkan, menyimpan, dan mengolah telur, simak tips berikut:

Membersihkan & menyimpan:

  • Jika membeli telur di pasar tradisional dan kulitnya terlihat kotor, cuci dahulu di bawah air mengalir atau air hangat (lebih baik) sambil gosok perlahan. 
  • Mencuci dan menggosok kulit telur sebenarnya berisiko merusak lapisan tipis penutup pori-pori telur. Sebab, lapisan inilah yang berperan membentengi  telur dari masuknya mikroba. Namun jika banyak kotoran pada kulit telur, pencucian harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang.
  • Keringkan telur (yang sudah dicuci dan dibersihkan) dengan lap bersih. Simpan di dalam kulkas. Hal ini untuk menghindari serangan mikroba yang banyak terdapat di suhu ruang karena kemungkinan lapisan tipis penutup pori-pori telur sudah rusak akibat pencucian. Di dalam kulkas, telur bisa awet hingga 2 minggu.
  • Jika membeli telur dalam kemasan di supermarket dan kulit telur terlihat bersih, telur boleh disimpan di suhu ruang, tidak perlu di dalam kulkas. Dalam kondisi ini, sebaiknya telur disimpan maksimal 7-10 hari. Semakin lama disimpan, telur akan berkurang kesegarannya, ditandai dengan kantung udaranya yang semakin membesar. 
  • Pisahkan telur yang kulitnya terlihat retak dan sebaiknya langsung dimasak dan tidak disimpan lagi dalam waktu lama. Sekecil apapun retak pada kulit telur dapat menjadi pintu masuk mikroba.
  • Mikroba yang banyak ditemui pada kulit telur kotor adalah jenis bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat masuk ke dalam telur melalui pori-pori kulit telur. 
  • Pisahkan juga telur yang kulitnya terlihat berjamur, ditandai dengan adanya serat halus pada permukaan kulit telur, tanda adanya pertumbuhan jamur/kapang. Telur berjamur akan mudah mengontaminasi telur lain yang masih bagus.

Mengolah:

  • Telur sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan matang sebab dalam keadaan mentah terdapat zat antinutrisi pada bagian putih telur. Zat antinutrisi ini jika terus menerus dikonsumsi dapat membuat tubuh kita kekurangan beberapa jenis zat gizi. Namun, zat antinutrisi ini akan rusak jika telur dimasak sempurna.
  • Sebaliknya, bagian kuning telur justru idealnya tidak dimasak terlalu lama, karena kandungan gizi telur paling banyak tersimpan di bagian kuningnya. 
  • Telur dalam keadaan matang dapat menghindari kemungkinan migrasi bakteri dari telur yang terkontaminasi ke dalam tubuh kita. Saat sudah dimasak hingga matang, bakteri yang mungkin masih ada pada telur akan mati.
Masak Apa Ya?

Halo, Masak Lovers! Masak apa ya hari ini? Agar tidak bingung pilih menu untuk suami atau si kecil, temukan resep masakannya di sini dan berikan kejutan lezat di setiap harinya.